Jumat, 10 Februari 2012

Kondisi nyaman = Kurang berkembang

Kondisi dan perkembangan, apa hubungannya?
Ada, coba kita perhatikan sekitar kita, banyak orang-orang yang berada di kondisi nyaman (sengaja ato pun tidak, alasannya pun tergantung masing-masing individu).
Kalo sedang di kondisi selalu nyaman, maka yang dilakukan (ruang gerak)
seseorang secara tidak langsung akan terbatasi, sebenarnya yang membatasi adalah dia sendiri. Kenapa? Karena ketika dia seseorang di kondisi tersebut, pergerakannya 'hanya biasa' pun akan merasakan keberhasilan, kesuksesan, ato apalah.... yang pasti dia tidak butuh usaha yang keras.
Beda lagi kalo seseorang di kondisi tidak nyaman, dia pasti akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan.

beda,  kan?


Memang....semuanya pasti mencari kenyamanan, tapi yang kumaksud adalah kondisi (nyaman ato gak) ketika di dalam proses.

-------------------------------------------------------------------------------

Pernah, ngobrol dgn adek kelas ttg pengkaderan (sebenere agak gmn gtu klo nyebut kata ni....hehehe),

saya berusaha menggali pendapat dari sudut pandang mereka.
Hasil yang kudapatkan....

Ada yang setuju jika diposisikan dalam kondisi tidak nyaman, ada juga yang menginginkan kenyamanan terus. Dalam kasus ini, contoh yang kuambil  adalah proses pengkaderan. Ada saat kondisi tidak nyaman harus diberikan ke mereka.

"Gelas tidak akan terasa panas jika air yang dituangkan bukan air panas"

Kondisi tidak nyaman itu terkadang tidak perlu ada, tapi terkadang sangat dibutuhkan. Kondisi ini biasanya membuat sindrom para orang-orang yang mentalnya lemah. Lemah?
Iya, justru itu perlu dibiasakan ato dilatih agar dia bisa mengondisikan dirinya dalam keadaan yang tidak nyaman. Kondisi tidak nyaman ini, bisa berupa kemarahan dari para kakak-kakak mereka atas kesalahan mereka. Kemarahan ini ada yang menganggap unsur senioritas, ada yang menganggap kebutuhan untuk adek-adeknya. Kebutuhan?
Iya, kebutuhan.
" Kemarahan = bentuk kepedulian dan kasih sayang"
Si kakak-kakak ini marah karena menginginkan dan mengharapkan adek-adeknya lebih baik dari mereka. Kalo pengen main banding-bandingan, mereka memang belum tentu lebih baik dari adek-adeknya. Tapi jika mereka mengharapkan sesuatu yang lebih baik untuk adek-adeknya, salahkah?
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Adek-adekku....
Pake logikamu, kakak-kakakmu gak mungkin menginginkan adeknya menderita, sakit, ato apalah. Yang pasti, kami menghrapkan dan mengusahakank yang terbaik untuk kalian, meskipun terkadang caranya sedikit beda dengan harapan  kalian.

Kalo kalian salah, tega kah kami membiarkannya?
#sebuah kesalahan kecil yang dibiarkan, pasti akan membesar. Sebelum besar, mari kita selesaikan bersama-sama.

Keep Your Smile n Spirrriiittt...!!! ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar di sini