Sabtu, 11 Februari 2012

Antara Tanggung Jawab dan Orang Tua

Inilah realita yang ada di sekitar kita, antara tanggung jawab secara pribadi dan kepatuhan terhadap orang tua.
Pada kasus teman-teman saya...
Hari libur adalah hari yang sangat dinantikan semua orang, terutama orang yang berkecimpung dalam dunia penndidikan (maaf,,, tulisan ini kubatasi di lingkup ini aja). Ketika hari libur, ini merupakan sebuah kesempatan emas untuk para "pencari ilmu", untuk berkumpul kembali dengan keluarga, dengan penuh rasa santai, bahagia tanpa beban (terutama untuk mereka yang menimba ilmu dari daerah yang jauh, *semangat ya.....).Tapi.....

Tapi apa?
 --------to be continued ->

Jumat, 10 Februari 2012

Kondisi nyaman = Kurang berkembang

Kondisi dan perkembangan, apa hubungannya?
Ada, coba kita perhatikan sekitar kita, banyak orang-orang yang berada di kondisi nyaman (sengaja ato pun tidak, alasannya pun tergantung masing-masing individu).
Kalo sedang di kondisi selalu nyaman, maka yang dilakukan (ruang gerak)
seseorang secara tidak langsung akan terbatasi, sebenarnya yang membatasi adalah dia sendiri. Kenapa? Karena ketika dia seseorang di kondisi tersebut, pergerakannya 'hanya biasa' pun akan merasakan keberhasilan, kesuksesan, ato apalah.... yang pasti dia tidak butuh usaha yang keras.
Beda lagi kalo seseorang di kondisi tidak nyaman, dia pasti akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan.

beda,  kan?


Memang....semuanya pasti mencari kenyamanan, tapi yang kumaksud adalah kondisi (nyaman ato gak) ketika di dalam proses.

-------------------------------------------------------------------------------

Pernah, ngobrol dgn adek kelas ttg pengkaderan (sebenere agak gmn gtu klo nyebut kata ni....hehehe),

saya berusaha menggali pendapat dari sudut pandang mereka.
Hasil yang kudapatkan....

Ada yang setuju jika diposisikan dalam kondisi tidak nyaman, ada juga yang menginginkan kenyamanan terus. Dalam kasus ini, contoh yang kuambil  adalah proses pengkaderan. Ada saat kondisi tidak nyaman harus diberikan ke mereka.

"Gelas tidak akan terasa panas jika air yang dituangkan bukan air panas"

Kondisi tidak nyaman itu terkadang tidak perlu ada, tapi terkadang sangat dibutuhkan. Kondisi ini biasanya membuat sindrom para orang-orang yang mentalnya lemah. Lemah?
Iya, justru itu perlu dibiasakan ato dilatih agar dia bisa mengondisikan dirinya dalam keadaan yang tidak nyaman. Kondisi tidak nyaman ini, bisa berupa kemarahan dari para kakak-kakak mereka atas kesalahan mereka. Kemarahan ini ada yang menganggap unsur senioritas, ada yang menganggap kebutuhan untuk adek-adeknya. Kebutuhan?
Iya, kebutuhan.
" Kemarahan = bentuk kepedulian dan kasih sayang"
Si kakak-kakak ini marah karena menginginkan dan mengharapkan adek-adeknya lebih baik dari mereka. Kalo pengen main banding-bandingan, mereka memang belum tentu lebih baik dari adek-adeknya. Tapi jika mereka mengharapkan sesuatu yang lebih baik untuk adek-adeknya, salahkah?
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Adek-adekku....
Pake logikamu, kakak-kakakmu gak mungkin menginginkan adeknya menderita, sakit, ato apalah. Yang pasti, kami menghrapkan dan mengusahakank yang terbaik untuk kalian, meskipun terkadang caranya sedikit beda dengan harapan  kalian.

Kalo kalian salah, tega kah kami membiarkannya?
#sebuah kesalahan kecil yang dibiarkan, pasti akan membesar. Sebelum besar, mari kita selesaikan bersama-sama.

Keep Your Smile n Spirrriiittt...!!! ;)

Selasa, 07 Februari 2012

Di antara capek dan ikhlas

Yup, bener....
Antara capek dan ikhlas, keduanya menjadi kondisi yang aku alami saat-saat ini.
Kalo dibilang capek, ya memang capek jika dihubungkan dengan keadaan fisik dan pikiran. Apa yang kulakukan saat ini memang menguras pikiran dan tenagaku (itu seh bagi aku...hehehe)
Di saat yang lain ada yang sedang bersenang-senang, belajar, ato melakukan hal yang lain untuk mengisi liburan ini (meskipun gak semua). Di sini, kondisiku tidak bisa membuatku 'tenang-tenang' saja. Di dalam tanggung jawab terhadap sebuah acara besar.

Acara yang menjadi program kerja gabungan di dalam Himpunan, acara ini merupakan acara besar pertama menurut kami (keperngurusan periode ini). Aku sendiri juga fterkadang bingung bagaimana yang harus dilakukan di posisi ini, karena ini acara pertama berarti aku juga orang pertama yang berada di posisi ini.... Keren????

Nggak bagiku, posisi ini bukan sesuatu yang patut dibanggakan atau bahkan disombongkan.


Dalam posisi ini, terkadang aku bingung. kenapa?
Karena apa yang harus kulakukan, terkadang membingungkan bagiku.
Masih ingat tulisanku sebelumnya 'Leader ato Manager'....
menurutku, dalam kepanitiaan ini, aku mempunyai seorang yang bisa dikatakan manager dalam acara ini. Dia sangat bagus, perfomance dia di posisinya memang sangat pas. Tapi aku?

aku terkadang masih menggali lebih dalam 'apa yang harus kulakukan dalam posisi ini'
sampai-sampai kadang kala aku merasa capek, bosan dengan semua ini. Pertanyaan terkadang yang timbul dalam benak saya.... "Kenapa harus aku???"


Tapi.........


Satu hal yang membuat saya bisa bertahan ---ikhlas--- ;)
Ya, bener, ikhlas.
Ketika aku merasa capek atau bosan, bahkan ketika terlintas dalam benak pikiran saya, sebuah pertanyaan tadi 'kenapa harus saya?' . Kunci ini yang kujadikan jawaban untuk diriku sendiri, kuncinya tadi adalah ikhlas. Jadi ketika kondisi tersebut datang menghampiriku, aku berusaha menentramkan pikiranku sendiri, menghibur diriku sendiri.
"Jalani semua ini dengan penuh keikhlasan, mungkin semua ini meruupakan amanah dari-Nya.
Jalani dengan penuh ikhlas dan kemasksimalan dari kemampuanmu,,,,, tidak akan ada yang sis-sia"

So, jadikan kecapekan sebagai pringatan untuk istirahat tapi tidak untuk berhenti, jadikan ikhlas untuk membuat dirimu bangkit...!!! ;)


Senin, 06 Februari 2012

Leader ato Manager?

Leader     = pemimpin
Manager  = pengatur/pengelola

dua sosok teesebut sepertinya sangat berhubungan erat, gak percaya???
mari kita bahas bersama....



Kita bicarakan tentang sebuah organisasi (yang pasti bukan hanya organisasi politik, organisasi mahasiswa, ato apalah, yang perting organisasi=perkumpulan=perusahaan.... hehehhe)
secara kedudukan mungkin yng terringgi adalah -> Leader. Manager berada di posisi sedikit di bawahnya.
tapi keduanya sangat erat hubungannya (seperti kabel dan colokannnya). Tidak bisa dipisah satu persatu, sebuah organisasi/perusahaan tidak bisa hanya memiliki seorang leader yang menjadi tonggak pergerakannya, atau hany seorang manager.

Bayangkan saja, misalkan organisasi tersebut hanya memiliki seorang leader. Yang ada, organisasi tersebut hanya akan berpandangan ke depan terus, tanpa ada yang mengatur bagaimana pergerakan organisasi tersebut. Karena apa? Apa karena pemimpinnya tidak bisa mengatur?
jawabannya bukan, pemimpin tidak mengambil alih semuanya karena memang semuanya jangan si pusatkan semuanya pada seorang pemimpin. Coba bayangkan saja, kalo semuanya di bebankan pada pemimpin, pasti amanah yang diberikan padanya akan  terasa sangat berat. (gak perlu ditanyakan ke dia, cukup kita mencoba memposisikan diri sebagai pemimpin aja). Meskipun, seorang pemimpin tulus ikhlas 100 % menjalaninya, apa kita tetap tega padanya?

Maka dari itu, kehadiran seorang manager sangat dibutuhkan, perannya sangat dibutuhkan oleh pemimpinnya dan organisasinya. Dia akan berperan untuk mengcover dan mengatur bagaimana organisasi ini bergerak.

Jadi pergerakan organisasi akan seimbang, leader akan mengarahkannya ke depan, disertai manager yang akan mengatur pergerakan internal di dalam organisasi.

Mungkin sebagai analogi, bisa menganalogikan seperti supir dan kernetnya, supir sebagai pemimpin, kernet sebagai manager, dan trukny sebgai organisasi. Supir berperan menjalankan truknya agar truk terus melaju, dan bagaimana kondisi truknya itu menjadi hal yang dipegang oleh kernet.

So, bulid your relationship.... ;-)
Life is CHOICE

"Life is choice = Hidup adalah pilihan "

Menurutku itu benar, ini hanyalah salah satu pemaknaan hidup
(maaf, mungkin bagi beberapa pihak hal ini terdengar salah.....hehehe )

Pada tulisanq sebelumnya, 'Life is chance = hidup adalah kesempatan' telah sedikit membicarakan bahwa kita hidup di dunia (bahkan sampai detik ini) meruupakan sebuah kesempatan berharga.
Nah, sekarang kita melangkah sedikit...
sekarang aku ingin membicarakan tentang arti hidup yang lain, Hidup adalah Pilihan

ya, hidup memang pilihan bukan?
coba kita pikirkan sejenak, setiap langkah kita pasti kita dihadapkan pada pilihan-pilihan. Bahkan hal sepele saja, kita mau buang air dimana, kita harus  memilihnya kan, di toilet sini atau sana....... hehehehehe

Banyak sekali pilihan-pilihan yang muncul dalam setiap detik dalam hidup kita. Di sini, aku tak ingin memberi kiat-kiat untuk bagaimana kita memilih yang terbaik. Tapi hanya ingin mengutarakan apa yng ada dipikiranku. ;-)

Aku sendiri pun terkadang dihadapkan pada pilihan-ppilihan yang sulit, dan yang berat lagi adalah pilihannya harus segera kupilih dan waktunya sangat mendesak. Terkadang pilihan itu menyakitkan bagiku tpi gak buat orang-orang lain didekatku (terutama sohib-sohibq....heheh). tapi terkadang sebaliknya, bagi ornag-orang disekitarku malah pilihanku kurang tepat. Tapi kalau dari diriku pribadi, sebenarnya itu sangat suliiitttt......  >.<

Terllihat sekali beberapa waktu yang lalu, aku benar-benar diuji untuk memilih,
aku tetap menjalani kuliah seperti teman-teman 'biasa'

    ato
bersama kakak kelasq untuk menjadi orang-orang yang mengurusi orang-orang banyak (kalo kata temen2, bahasa kerennya 'himpunan')

Ini merupakan salah satu pilihan yang ada dalam kehidupan di perkuliahan ini, sepertinya akan ada banyak lagi pilihan-pilihan yang akan muncul..... >.<

Keep Your Smile n Spirrriiittt....!!! ;)







Minggu, 05 Februari 2012

Life is CHANCE

"Life is chance = hidup adalah kesempatan"


Seburuk-buruk hal yang dilakukan seorang manusia, hidupnya tetap adalah sebuah KESEMPATAN.
Bagaimana tidak, kita berasal dari hanya setitik sel, padahal di sana kita bersaing dengan 'jutaan sel yang lain'
tapi kenapa kita yang berhasil lolos seleksi alam tersebut???
kata apa lagi yang tepat untuk ini, selain kata 'KESEMPATAN' ?
tidak ada kan? benar kan, hidup ini memang adalah kesempatan. Tapi, seperitnya hanya sebagian kecil yg menyadarinya, yang lain entah tidak sadar atau mengaggapnya hal sepele yang gak perlu dipikirkan.... >.<


Terkadang seseorang merasa hidup ini adalah sebuah kesempatan emas yang rugi kalau disia-siakan, dia sangat memanfaatkan waktu demi waktu dalam hidupnya untul hal-hal yang positif, yang sangat bermanfaat.
Tapi terkadang, seseorang hanya menjalani waktu hidupnya dengan penuh keluh kesah, setiap saat dia mengeluh atas penderitaan hidupnya (yng memang sepertinya tidak seberuntung yang lain)

Nah, sekarang sepertinya muncul sebuah pertanyaan...
Hidup ini kesempatan atao keberuntungan????

tambah ruwet kayaknya ya.....hehehhe

Kalo dibilang kesempatan, ini memang kesempatan. Kalo dibilang keberuntungan, ini salah tapi memang dalm kenyataan keberuntungan tiap orang berbeda. Ada yng beruntung karaena dilahirkan dikalangan dengan lingkungan baik, dan ada yang buruk. Dalam segi kedaan finansial, ada yang  terklahir dengana keadaaan ekonomi yang cukup, ada yg telahir dengan ekonomi kurang, ada yang dengan penuh kekayaan.
Dari segi kesehatan, ada yng terlahir cacat, ada yang sempurna, ada lagi yan sangat sempurna secara fisik (yng bisa menjual klo di zman skrang)...
Secara singkatnya, ada yang terlahir dengan kebahagiaaan, dan ada yang engan penderitaan .
Pokoknya, keberintunga tiap orang memang berbeda.

Tetapi sebenarnya, KEBERUNTUNGAN inilah yang akan mempengaruhi bagaimana kita akan memanfaatkan KESEMPATAN hidup ini.

KESEMPATAN + KEBERUNTUNGAN + bagaimana kita = KUALITAS HIDUP
kesempatan danc keberuntungan disertai bagaimana kita menjalani kehidupan ini akan menentukan kualitas hidup ini....

do the best for you by yourself...!!! ;)

Pilihan atau Amanah?

Pilihan atau Amanah?

Keduanya bisa menjadi 2 hal yang berbeda tipis, kenapa?
Karena kondisi keduanya akan dihadapkan pada setiap orang.


Kondisi pertama PILIHAN
berarti kita yang akan memilih mana jalan yang kita ambil. Pilihan yang kita ambil bisa saja hanya kita seorang diri saja yang merasa bahwa pilihan tersebut benar, dan kemungkinan bagi orang lain (entah sebagian atau banyak) pilihan tesebut salah.

Kondisi kedua AMANAH
ini berarti sebenarnya kita harus melakukannya (bukan memilih) karene itu amanah untuk kita. Sebuah amanah pun memilih siapa yang berhak atasnya. Jadi, berbanggalah.... karena tidak semua orang berhak atas sebuah amanah, hanya orang-orang pilihan. ;)

Yang kumaksud tipis perbedannya tadi adalah kita sama-sama dihadapkan pada sebuah kondisi. Kondisi ini menuntut kita untuk bergerak di 'jalan kita'. Jalan kita ini bisa dipengaruhi 2 hal tadi, jalan ini merupakan pilihan kita atau amanah kita. Pada kondisi ini kita pasti akan merasakan, jalan ini hanyalah pilihan kita atau memang amanah yang kita emban.

Kalo dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari, seorang pemimpin.
Dia menjadi seorang pemimpin, karena itu pilihannya atau amanah yang menjadikannya seorang pemimpin??? Bahkan, terkadang dia sendiri belum bisa menyadarinya, pilihannya tau amanah.


Apapun maknanya, yang pasti kita harus melakukannnya atas dasar "ingin bermanfaat untuk orang lain"
ingatkan dgn kata-kata 'sebaik-baik manusia, ada;ah manusia yang bermnafaat orang lain'

do the best by yourself...!!! ;)